Tular Nalar Summit 2021

Konteks dan Relevansi

  • Tular Nalar diprakarsai dan disosialisasikan oleh tiga konsorsium (Maarif Instititut, Mafindo, dan Love Frankie) dan didukung oleh Google.org untuk membantu meredam laju infodemik yang ramai beredar di masyarkat. Hadir dalam bentuk portal pembelajaran online, Tular Nalar dilengkapi dengan berbagai materi mengenai cara berpikir kritis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Materi pembelajaran yang menampilkan keseharian ini mencakup berbagai topik, mulai dari memahami etika membagikan pesan di media sosial, cara menghadapi hoaks tentang COVID-19, hingga mampu menyikapi isu-isu yang berpotensi menyemai perpecahan bernuansa SARA. Tular Nalar tentunya bisa diakses oleh siapa pun: pelajar, mahasiswa, guru, dosen, bahkan masyarakat umum.

  • Kurikulum literasi media dan digital Tular Nalar tersebut disosialisasikan oleh fasilitator-fasilitator untuk para dosen dan guru di hampir seluruh wilayah Indonesia. Program ini sudah berjalan hampir satu tahun dan sudah menyentuh ribuan dosen dan guru. Diharapkan setelah mendapatkan pelatihan Tular Nalar tersebut para pendidik bisa menyebarkan dan mempraktikkan pembelajaran online Tular Nalar di kelasnya dan di masyarakat.

  • Dalam penyampaian kurikulum dan materi Tular Nalar ini terlibat juga puluhan tenaga pendidik baik guru dan dosen serta para peneliti yang memiliki ketertarikan untuk mengkaji lebih dalam dampak kurikulum Tular Nalar bagi peningkatan literasi media dan digital masyarakat.

  • Kajian-kajian ilmiah tersebut perlu dibagikan dan didokumentasikan agar dapat menjadi wahana dan sarana pembelajaran dan peningkatan pengetahuan terkait literasi digital dan media di Indonesia

Speakers:

  1. Nadiem Makarim
    Minister of Education, Culture, Research, and Technology of The Republic of Indonesia

  2. Nizam
    Acting Director General of Higher Education, Ministry of Education and Culture

  3. Semuel Pangarepan
    Director General of Information & Communication Technology Applications, Ministry of Communication and Information

  4. Ryan Rahardjo
    Head of Public Affairs Southeast Asia at Google

  5. Irene Jay Liu
    Google News Lab Lead, APAC

  6. Masato Kajimoto
    Associate Professor (Practice), The Journalism and Media Studies Centre, The University of Hong Kong.

  7. Theresa M. Senft
    Senior Lecturer, Macquarie University, Sydney Australia and WHO Consultant for Infodemic Management.

  8. Lisa Reppell
    Global Social Media and Disinformation Specialist, The International Foundation for Electoral Systems (IFES)